
Surah Ar Ra'ad 6
وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ وَقَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمُ الْمَثُلَاتُ وَإِنَّ رَبَّكَ لَذُو مَغْفِرَةٍ لِلنَّاسِ عَلَى ظُلْمِهِمْ وَإِنَّ رَبَّكَ لَشَدِيدُ الْعِقَابِ
««•»»
wayasta'jiluunaka bialssayyi-ati qabla alhasanati waqad khalat min qablihimu almatsulaatu wa-inna rabbaka ladzuu maghfiratin lilnnaasi 'alaa zhulmihim wa-inna rabbaka lasyadiidu al'iqaabi
««•»»
ereka meminta kepadamu supaya disegerakan (datangnya) siksa, sebelum (mereka meminta) kebaikan {766}, padahal telah terjadi bermacam-macam contoh siksa sebelum mereka. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan (yang luas) bagi manusia sekalipun mereka zalim, dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar sangat keras siksanya. Orang-orang musyrik dengan cara mengejek meminta kepada Nabi Muhammad s.a.w., supaya disegerakan turunnya siksa, padahal semestinya mereka lebih dahulu meminta rahmat dan keselamatan.
They would press you for evil sooner than for good,[1] though there have already gone by before them exemplary punishments. Indeed your Lord is forgiving to mankind despite their wrongdoing, and indeed your Lord is severe in retribution.
Setelah mereka mendustakan Rasul dalam rangka mengingkari azab pada hari kiamat, maka mereka mengingkari pula azab di dunia yang telah diancamkan oleh Rasulullah kepada mereka.
Mereka meminta kepadamu supaya disegerakan datangnya siksa yang telah diancamkan kepada mereka sebagai suatu tantangan padahal mereka itu semestinya memohon keselamatan dari turunnya azab dan mengharapkan pahala yang dijanjikan oleh Rasulullah kepada mereka di akhirat.
Dalam kenyataan mereka lebih senang meminta supaya disegerakan datangnya siksa daripada meminta kebaikan, padahal telah terjadi bermacam-macam contoh azab yang ditimpakan oleh Allah kepada umat-umat yang mendustakan Rasul-rasul-Nya sebelum mereka.
Di antara mereka ada yang dirubah rupanya menjadi kera, ada pula yang dihancurkan dengan gempa bumi dan sebagainya. Tentang keadaan mereka lebih suka menantang turunnya azab daripada meminta kebaikan,
tersebut pula dalam firman Allah:
وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
Dan (ingatlah) ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata: "Ya Allah, jika betul (Alquran) ini dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih."
(QS. Al Anfal [8]:32)
Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan yang luas terhadap dosa-dosa yang bertobat di antara hamba-hamba-Nya dan menutupi kesalahan-kesalahannya pada hari kiamat. Seandainya Allah tidak bersifat Maha Penyantun, tentu akan menyiksa manusia karena kezalimannya
seperti tersebut dalam firman-Nya:
وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِمَا كَسَبُوا مَا تَرَكَ عَلَى ظَهْرِهَا مِنْ دَابَّةٍ
Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang melata pun.
(QS. Faathir [35]:45)
Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar sangat keras siksaan-Nya terhadap orang yang mengerjakan kejahatan dan terus bergelimang dalam kesesatannya dan dosa-dosanya. Kadang-kadang ada sebagian azab yang disegerakan turunnya di dunia sebagai akibat daripada dosa-dosanya seperti terganggunya kesehatan bagi orang-orang yang membiasakan meminum minuman keras, orang-orang yang suka berjudi dijadikan orang yang bangkrut setelah tadinya menjadi orang yang kaya, dan seperti seorang koruptor yang dicopot dari kedudukannya yang tinggi karena terlibat soal korupsi dan manipulasi. Sering sekali ampunan dari Allah itu disebut-sebut berdampingan dengan adanya siksaan agar supaya seorang hamba Allah selalu berada di tengah-tengah antara khauf dan raja' (ketakutan terhadap azab Allah dan harapan atas ampunan-Nya)
seperti dalam firman Allah:
إِنَّ رَبَّكَ لَسَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. Al A'raaf [7]:167)
وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ وَقَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمُ الْمَثُلَاتُ وَإِنَّ رَبَّكَ لَذُو مَغْفِرَةٍ لِلنَّاسِ عَلَى ظُلْمِهِمْ وَإِنَّ رَبَّكَ لَشَدِيدُ الْعِقَابِ
««•»»
wayasta'jiluunaka bialssayyi-ati qabla alhasanati waqad khalat min qablihimu almatsulaatu wa-inna rabbaka ladzuu maghfiratin lilnnaasi 'alaa zhulmihim wa-inna rabbaka lasyadiidu al'iqaabi
««•»»
ereka meminta kepadamu supaya disegerakan (datangnya) siksa, sebelum (mereka meminta) kebaikan {766}, padahal telah terjadi bermacam-macam contoh siksa sebelum mereka. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan (yang luas) bagi manusia sekalipun mereka zalim, dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar sangat keras siksanya. Orang-orang musyrik dengan cara mengejek meminta kepada Nabi Muhammad s.a.w., supaya disegerakan turunnya siksa, padahal semestinya mereka lebih dahulu meminta rahmat dan keselamatan.
{766} Orang-orang musyrik dengan cara mengejek meminta kepada Nabi Muhammad s.a.w., supaya disegerakan turunnya siksa, Padahal semestinya mereka lebih dahulu meminta rahmat dan keselamatan.
««•»»They would press you for evil sooner than for good,[1] though there have already gone by before them exemplary punishments. Indeed your Lord is forgiving to mankind despite their wrongdoing, and indeed your Lord is severe in retribution.
[1] That is, they ask you to bring about the Divine punishment with which you have threatened them, instead of pleading for Divine mercy and forgiveness.
««•»»Setelah mereka mendustakan Rasul dalam rangka mengingkari azab pada hari kiamat, maka mereka mengingkari pula azab di dunia yang telah diancamkan oleh Rasulullah kepada mereka.
Mereka meminta kepadamu supaya disegerakan datangnya siksa yang telah diancamkan kepada mereka sebagai suatu tantangan padahal mereka itu semestinya memohon keselamatan dari turunnya azab dan mengharapkan pahala yang dijanjikan oleh Rasulullah kepada mereka di akhirat.
Dalam kenyataan mereka lebih senang meminta supaya disegerakan datangnya siksa daripada meminta kebaikan, padahal telah terjadi bermacam-macam contoh azab yang ditimpakan oleh Allah kepada umat-umat yang mendustakan Rasul-rasul-Nya sebelum mereka.
Di antara mereka ada yang dirubah rupanya menjadi kera, ada pula yang dihancurkan dengan gempa bumi dan sebagainya. Tentang keadaan mereka lebih suka menantang turunnya azab daripada meminta kebaikan,
tersebut pula dalam firman Allah:
وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
Dan (ingatlah) ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata: "Ya Allah, jika betul (Alquran) ini dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih."
(QS. Al Anfal [8]:32)
Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan yang luas terhadap dosa-dosa yang bertobat di antara hamba-hamba-Nya dan menutupi kesalahan-kesalahannya pada hari kiamat. Seandainya Allah tidak bersifat Maha Penyantun, tentu akan menyiksa manusia karena kezalimannya
seperti tersebut dalam firman-Nya:
وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِمَا كَسَبُوا مَا تَرَكَ عَلَى ظَهْرِهَا مِنْ دَابَّةٍ
Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang melata pun.
(QS. Faathir [35]:45)
Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar sangat keras siksaan-Nya terhadap orang yang mengerjakan kejahatan dan terus bergelimang dalam kesesatannya dan dosa-dosanya. Kadang-kadang ada sebagian azab yang disegerakan turunnya di dunia sebagai akibat daripada dosa-dosanya seperti terganggunya kesehatan bagi orang-orang yang membiasakan meminum minuman keras, orang-orang yang suka berjudi dijadikan orang yang bangkrut setelah tadinya menjadi orang yang kaya, dan seperti seorang koruptor yang dicopot dari kedudukannya yang tinggi karena terlibat soal korupsi dan manipulasi. Sering sekali ampunan dari Allah itu disebut-sebut berdampingan dengan adanya siksaan agar supaya seorang hamba Allah selalu berada di tengah-tengah antara khauf dan raja' (ketakutan terhadap azab Allah dan harapan atas ampunan-Nya)
seperti dalam firman Allah:
إِنَّ رَبَّكَ لَسَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. Al A'raaf [7]:167)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
Ayat ini diturunkan berkenaan dengan permintaan mereka yang menginginkan disegerakannya azab; mereka kemukakan hal ini dengan nada mengejek (Mereka meminta kepadamu supaya disegerakan datangnya keburukan) yakni azab (sebelum mereka meminta kebaikan) rahmat (padahal telah terjadi bermacam-macam contoh siksa sebelum mereka) lafal matsulaat merupakan bentuk jamak dari kata tunggal al-matslah dengan wazan ats-tsamrah; artinya siksaan-siksaan yang telah menimpa orang-orang seperti mereka dari kalangan orang-orang yang mendustakan.
Mengapa mereka tidak mengambil pelajaran daripadanya? (Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar mempunyai ampunan yang luas bagi manusia sekali pun) walaupun (mereka zalim) dan jika tidak demikian, niscaya tidak akan tersisa di permukaan bumi ini makhluk yang melata di atasnya. (Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar sangat keras siksaan-Nya) terhadap orang-orang yang durhaka kepada-Nya.
««•»»
The following was revealed regarding their hastening on, out of mockery, of the chastisement: And they would have you hasten on the evil, the chastisement, rather than the good, [rather than] mercy, when there have indeed occurred before them exemplary punishments (mathulāt is the plural of mathula, similar [in pattern] to samura [pl. samurāt], ‘acacia’), that is to say, the punishments of disbelievers like them: will they not take warning from these? Truly your Lord is forgiving to mankind despite their evil-doing, for otherwise He would not have left a single creature on the face of it [the earth]; and truly your Lord is severe in retribution, against those who disobey Him.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 5]•[AYAT 7]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
6of43
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
\http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=13&tAyahNo=6&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#13:6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar