
««•»»
Surah Ar Ra'ad 13
وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيبُ بِهَا مَنْ يَشَاءُ وَهُمْ يُجَادِلُونَ فِي اللَّهِ وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَالِ
««•»»
wayusabbihu alrra'du bihamdihi waalmalaa-ikatu min khiifatihi wayursilu alshshawaa'iqa fayushiibu bihaa man yasyaau wahum yujaadiluuna fii allaahi wahuwa syadiidu almihaali
««•»»
Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya.
««•»»
The Thunder celebrates His praise, and the angels [too], in awe of Him, and He releases the thunderbolts and strikes with them whomever He wishes. Yet they dispute concerning Allah, though He is great in might.[1]
Dan guruh itu bila mengeluarkan suaranya yang mengguntur, maka suaranya itu adalah bacaan tasbih seraya memuji kepada Allah sebagai tanda tunduk kepada Allah, menyucikan Allah dari persekutuan dan pernyataan kelemahan, dibandingkan dengan kekuatan Penciptanya Yang Maha Luhur dan Maha Agung. Tiap-tiap benda yang bersuara maka suaranya itu berarti tasbih hanya saja manusia tidak mengerti bahasanya,
Seperti dinyatakan dalam firman-Nya:
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ
Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengetahui tasbih mereka.
(Q.S. Al-Isra': 44)
Diriwayatkan oleh Bukhari, Ahmad, Turmuzi, Nasa'i dari Ibnu Umar,
bahwa Nabi Muhammad saw. bila mendengar suara guruh dan halilintar suka mendoa demikian: "Ya Allah, janganlah Engkau membunuh kami dengan kemurkaan-Mu dan janganlah kami dibinasakan dengan azab-Mu, dan berilah sehat walafiat kepada kami sebelum itu."
Abu Hurairah meriwayatkan pula sebuah hadis yang menyatakan bahwa Rasulullah saw. bila ada tiupan angin yang keras, atau mendengar suara guruh berubah warna mukanya, lalu beliau berkata kepada guruh itu: "Maha Suci Allah, yang engkau bertasbih kepada-Nya." Dan kepada angin beliau berkata: "Ya Allah jadikanlah angin itu pembawa rahmat dan jangan membawa azab."
Dan demikian pula para malaikat bertasbih karena takut kepada Allah dan memuji kepada-Nya. Dan Allah melepaskan halilintar, lalu mengenai siapa yang Dia kehendaki dan membinasakannya, namun mereka berbantah-bantahan juga tentang Allah, tentang sifat-sifat-Nya yang telah diterangkan oleh Rasul-Nya, seperti ilmu-Nya yang sempurna, kekuasaan-Nya, keesaan-Nya dan ketentuan-Nya dan menghidupkan manusia kembali di hari kiamat untuk menghadapkan mereka pada hari pengadilan dan pembalasan.
Pada ayat ini Allah swt. menyuruh supaya berlaku sabar atas keingkaran orang-orang musyrikin yang menuntut supaya Nabi mengemukakan mukjizat seperti tongkat Musa, mukjizat Isa dan lain-lain padahal Alquran sendiri adalah mukjizat yang paling besar dan kekal sepanjang masa, tidak dapat ditiru oleh siapa pun juga.
Allah menyuruh Nabi-Nya berlaku sabar itu ialah dengan pengertian, bahwa mereka itu bukan saja mengingkari kenabianmu, dan menuntut supaya dikemukakan berbagai mukjizat, bahkan mereka itu sudah melampaui batas sampai mengingkari ketuhanan Allah dan keesaan-Nya, mengadakan berbagai sekutu bagi Allah, mengatakan bahwa Allah mempunyai anak, mengingkari adanya hari berbangkit dan pembalasan. Maka dengan cara demikian Allah swt. menenteramkan hati Nabi-Nya supaya jangan terlalu sedih dan prihatin menghadapi semua tantangan itu, dan Dialah Tuhan Yang Maha Keras (siksa-Nya).
Seperti dicantumkan dalam firman-Nya:
وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ
Dan begitulah azab Tuhanmu apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat lalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.
(Q.S. Hud: 102)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan guruh itu bertasbih) yaitu malaikat yang diserahi tugas untuk menggiring mendung seraya (memuji Allah) artinya ia selalu mengucapkan kalimat 'subhaanallaah wa bihamdihi' (dan) demikian pula bertasbih (para malaikat karena takut kepada-Nya) kepada Allah (dan Allah melepaskan halilintar) yaitu api yang keluar dari mendung (lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki) kemudian halilintar itu membakarnya.
Ayat ini diturunkan berkenaan dengan seorang laki-laki yang Nabi saw. mengutus seseorang untuk menyerunya menyembah Allah. Akan tetapi laki-laki itu menjawab, "Siapakah utusan Allah itu, dan siapakah Allah itu; apakah ia dari emas atau dari perak atau dari tembaga."
Ketika itu juga turunlah halilintar menyambarnya sehingga hancur tulang batok kepalanya (dan mereka) orang-orang kafir (berbantah-bantahan) selalu membantah Nabi saw. (tentang Allah dan Dialah Tuhan Yang Maha Keras siksa-Nya) Maha Kuat atau Maha Keras azab-Nya.
««•»»
And the thunder — this is an angel, who is in charge of the clouds, driving them, [while he] constantly, proclaims His praise, that is, he says, ‘Glory be to God through His praise’ (subhāna’Llāh wa-bi-hamdihi), and so too the angels, proclaim His praise, in awe of Him, that is, of God. He unleashes the thunderbolts — these are a fire which issues forth from the clouds — and smites with them whom He will, such that it burns [that person]: this was revealed regarding a man to whom the Prophet (s) had sent someone to invite [to Islam] and who said, ‘Who is the Messenger of God? And what is God? Is He [made] of gold, or of silver, or of copper?’, whereupon a thunderbolt came down on him and blew off the top of his head; yet they, that is, the disbelievers, dispute, argue with the Prophet (s), about God, though He is great in might, in power, or in [the severity of His] retribution.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
ASBABUN NUZUL
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
Imam Thabrani dan lain-lainnya mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwasanya orang-orang kafir Mekah berkata kepada Nabi saw.,
"Jika kamu benar seperti apa yang kamu katakan (yakni menjadi seorang rasul), maka perlihatkanlah kepada kami engkau menghidupkan nenek moyang kami yang telah mati, supaya kami dapat berbicara dengan mereka. Kemudian singkirkanlah bukit-bukit Mekah ini yang mengurungi kami." Lalu turunlah firman-Nya, "Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat dipindahkan ..."
(Q.S. Ar-Ra'ad 31).
Ibnu Abu Hatim dan Ibnu Murdawaih mengetengahkan sebuah hadis melalui Athiyyah Al-Aufi yang menceritakan, bahwa orang-orang kafir Mekah berkata kepada Nabi saw.,
"Seandainya engkau dapat menyingkirkan bukit-bukit Mekah itu daripada kami, sehingga tanah menjadi lapang, maka kami akan bercocok tanam padanya. Seandainya engkau dapat membelah tanah sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Nabi Sulaiman bagi kaumnya dengan memakai angin. Seandainya engkau dapat menghidupkan kembali bagi kami orang-orang yang telah mati, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Nabi Isa bagi kaumnya, (niscaya kami mau beriman kepadamu)."
Lalu Allah swt. menurunkan firman-Nya, "
Dan sekiranya ada suatu bacaan..."
(Q.S. Ar-Ra'ad 31).
وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيبُ بِهَا مَنْ يَشَاءُ وَهُمْ يُجَادِلُونَ فِي اللَّهِ وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَالِ
««•»»
wayusabbihu alrra'du bihamdihi waalmalaa-ikatu min khiifatihi wayursilu alshshawaa'iqa fayushiibu bihaa man yasyaau wahum yujaadiluuna fii allaahi wahuwa syadiidu almihaali
««•»»
Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya.
««•»»
The Thunder celebrates His praise, and the angels [too], in awe of Him, and He releases the thunderbolts and strikes with them whomever He wishes. Yet they dispute concerning Allah, though He is great in might.[1]
[1] Or ‘though He is severe in punishment.’
««•»»Dan guruh itu bila mengeluarkan suaranya yang mengguntur, maka suaranya itu adalah bacaan tasbih seraya memuji kepada Allah sebagai tanda tunduk kepada Allah, menyucikan Allah dari persekutuan dan pernyataan kelemahan, dibandingkan dengan kekuatan Penciptanya Yang Maha Luhur dan Maha Agung. Tiap-tiap benda yang bersuara maka suaranya itu berarti tasbih hanya saja manusia tidak mengerti bahasanya,
Seperti dinyatakan dalam firman-Nya:
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ
Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengetahui tasbih mereka.
(Q.S. Al-Isra': 44)
Diriwayatkan oleh Bukhari, Ahmad, Turmuzi, Nasa'i dari Ibnu Umar,
bahwa Nabi Muhammad saw. bila mendengar suara guruh dan halilintar suka mendoa demikian: "Ya Allah, janganlah Engkau membunuh kami dengan kemurkaan-Mu dan janganlah kami dibinasakan dengan azab-Mu, dan berilah sehat walafiat kepada kami sebelum itu."
Abu Hurairah meriwayatkan pula sebuah hadis yang menyatakan bahwa Rasulullah saw. bila ada tiupan angin yang keras, atau mendengar suara guruh berubah warna mukanya, lalu beliau berkata kepada guruh itu: "Maha Suci Allah, yang engkau bertasbih kepada-Nya." Dan kepada angin beliau berkata: "Ya Allah jadikanlah angin itu pembawa rahmat dan jangan membawa azab."
Dan demikian pula para malaikat bertasbih karena takut kepada Allah dan memuji kepada-Nya. Dan Allah melepaskan halilintar, lalu mengenai siapa yang Dia kehendaki dan membinasakannya, namun mereka berbantah-bantahan juga tentang Allah, tentang sifat-sifat-Nya yang telah diterangkan oleh Rasul-Nya, seperti ilmu-Nya yang sempurna, kekuasaan-Nya, keesaan-Nya dan ketentuan-Nya dan menghidupkan manusia kembali di hari kiamat untuk menghadapkan mereka pada hari pengadilan dan pembalasan.
Pada ayat ini Allah swt. menyuruh supaya berlaku sabar atas keingkaran orang-orang musyrikin yang menuntut supaya Nabi mengemukakan mukjizat seperti tongkat Musa, mukjizat Isa dan lain-lain padahal Alquran sendiri adalah mukjizat yang paling besar dan kekal sepanjang masa, tidak dapat ditiru oleh siapa pun juga.
Allah menyuruh Nabi-Nya berlaku sabar itu ialah dengan pengertian, bahwa mereka itu bukan saja mengingkari kenabianmu, dan menuntut supaya dikemukakan berbagai mukjizat, bahkan mereka itu sudah melampaui batas sampai mengingkari ketuhanan Allah dan keesaan-Nya, mengadakan berbagai sekutu bagi Allah, mengatakan bahwa Allah mempunyai anak, mengingkari adanya hari berbangkit dan pembalasan. Maka dengan cara demikian Allah swt. menenteramkan hati Nabi-Nya supaya jangan terlalu sedih dan prihatin menghadapi semua tantangan itu, dan Dialah Tuhan Yang Maha Keras (siksa-Nya).
Seperti dicantumkan dalam firman-Nya:
وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ
Dan begitulah azab Tuhanmu apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat lalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.
(Q.S. Hud: 102)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan guruh itu bertasbih) yaitu malaikat yang diserahi tugas untuk menggiring mendung seraya (memuji Allah) artinya ia selalu mengucapkan kalimat 'subhaanallaah wa bihamdihi' (dan) demikian pula bertasbih (para malaikat karena takut kepada-Nya) kepada Allah (dan Allah melepaskan halilintar) yaitu api yang keluar dari mendung (lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki) kemudian halilintar itu membakarnya.
Ayat ini diturunkan berkenaan dengan seorang laki-laki yang Nabi saw. mengutus seseorang untuk menyerunya menyembah Allah. Akan tetapi laki-laki itu menjawab, "Siapakah utusan Allah itu, dan siapakah Allah itu; apakah ia dari emas atau dari perak atau dari tembaga."
Ketika itu juga turunlah halilintar menyambarnya sehingga hancur tulang batok kepalanya (dan mereka) orang-orang kafir (berbantah-bantahan) selalu membantah Nabi saw. (tentang Allah dan Dialah Tuhan Yang Maha Keras siksa-Nya) Maha Kuat atau Maha Keras azab-Nya.
««•»»
And the thunder — this is an angel, who is in charge of the clouds, driving them, [while he] constantly, proclaims His praise, that is, he says, ‘Glory be to God through His praise’ (subhāna’Llāh wa-bi-hamdihi), and so too the angels, proclaim His praise, in awe of Him, that is, of God. He unleashes the thunderbolts — these are a fire which issues forth from the clouds — and smites with them whom He will, such that it burns [that person]: this was revealed regarding a man to whom the Prophet (s) had sent someone to invite [to Islam] and who said, ‘Who is the Messenger of God? And what is God? Is He [made] of gold, or of silver, or of copper?’, whereupon a thunderbolt came down on him and blew off the top of his head; yet they, that is, the disbelievers, dispute, argue with the Prophet (s), about God, though He is great in might, in power, or in [the severity of His] retribution.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
ASBABUN NUZUL
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
Imam Thabrani dan lain-lainnya mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwasanya orang-orang kafir Mekah berkata kepada Nabi saw.,
"Jika kamu benar seperti apa yang kamu katakan (yakni menjadi seorang rasul), maka perlihatkanlah kepada kami engkau menghidupkan nenek moyang kami yang telah mati, supaya kami dapat berbicara dengan mereka. Kemudian singkirkanlah bukit-bukit Mekah ini yang mengurungi kami." Lalu turunlah firman-Nya, "Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat dipindahkan ..."
(Q.S. Ar-Ra'ad 31).
Ibnu Abu Hatim dan Ibnu Murdawaih mengetengahkan sebuah hadis melalui Athiyyah Al-Aufi yang menceritakan, bahwa orang-orang kafir Mekah berkata kepada Nabi saw.,
"Seandainya engkau dapat menyingkirkan bukit-bukit Mekah itu daripada kami, sehingga tanah menjadi lapang, maka kami akan bercocok tanam padanya. Seandainya engkau dapat membelah tanah sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Nabi Sulaiman bagi kaumnya dengan memakai angin. Seandainya engkau dapat menghidupkan kembali bagi kami orang-orang yang telah mati, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Nabi Isa bagi kaumnya, (niscaya kami mau beriman kepadamu)."
Lalu Allah swt. menurunkan firman-Nya, "
Dan sekiranya ada suatu bacaan..."
(Q.S. Ar-Ra'ad 31).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 12]•[AYAT 14]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
13of43
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=13&tAyahNo=13&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#13:13
•[AYAT 12]•[AYAT 14]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
13of43
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=13&tAyahNo=13&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#13:13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar