Sabtu, 18 April 2015

[013] Ar Ra'ad Ayat 010



««•»»
Surah Ar Ra'ad 10

سَوَاءٌ مِنْكُمْ مَنْ أَسَرَّ الْقَوْلَ وَمَنْ جَهَرَ بِهِ وَمَنْ هُوَ مُسْتَخْفٍ بِاللَّيْلِ وَسَارِبٌ بِالنَّهَارِ
««•»»
sawaaun minkum man asarra alqawla waman jahara bihi waman huwa mustakhfin biallayli wasaaribun bialnnahaari
««•»»
Sama saja (bagi Tuhan), siapa diantaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus-terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari.
««•»»
It is the same [to Him] whether any of you speaks secretly, or does so loudly, or whether he lurks in the night, or is open to view in daytime.[1]
[1] Or ‘marches in daytime.’
««•»»

Sama saja bagi Allah di antaramu yang merahasiakan ucapannya, yang menyimpan saja dalam hatinya, atau yang berterus terang mengucapkannya. Semuanya itu tidak ada yang samar bagi Allah,

seperti diterangkan dalam firman-Nya:
وَإِنْ تَجْهَرْ بِالْقَوْلِ فَإِنَّهُ يَعْلَمُ السِّرَّ وَأَخْفَى
Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi.
(QS. Thaaha [20]:7)

Dalam sebuah hadis diterangkan, Siti Aisyah berkata: "Maha Suci Allah Yang mendengar semua suara-suara. Demi Allah, pernah datanglah seorang wanita (mujadilah) yang mengajukan gugatan tentang suaminya kepada Rasulullah saw. Oleh beliau dijawab bahwa dalam hal ini belum ada keputusan Allah, lalu wanita itu menyampaikan pengaduannya di muka Baitullah. Saya sendiri, kata Aisyah berada di dekat Baitullah dan mendengar pengaduannya secara sayup-sayup tidak jelas,

kemudian Allah menurunkan firman-Nya:
قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا وَتَشْتَكِي إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ
Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
(QS. Al Mujadilah [58]:1)

Allah mengetahui siapa yang bersembunyi di rumahnya di malam hari dan berjalan-jalan menampakkan dirinya di siang hari. Semuanya sama bagi Allah. Oleh Ibnu Abbas ayat ini ditafsirkan sebagai berikut: Allah mengetahui orang yang karena penuh keragu-raguan suka bersembunyi di rumahnya di malam hari dan berjalan menampakkan diri di siang hari, Seperti seorang wanita yang bersih daripada dosa.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Sama saja) menurut ilmu Allah swt. (siapa yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang, dan siapa yang bersembunyi) menyembunyikan dirinya (di malam hari) di dalam kegelapannya (dan yang berjalan) yang tampak kepergiannya di dalam perjalanannya (di siang hari).
««•»»
[They are all] the same, according to His knowledge, exalted be He, those of you who speak secretly and those who do so openly, and those who lurk, [who] hide themselves, in the night, in its darkness, and those who go forth, [those who] are manifest [to view] when they make their way, by day.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Imam Thabrani dan lain-lainnya mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a.,
bahwasanya Arbad bin Qais dan Amir bin Thufail datang ke Madinah menemui Rasulullah saw. Lalu Amir bin Thufail berkata, "Hai Muhammad! Hadiah apakah yang akan engkau berikan kepadaku, jika aku masuk Islam?" Rasulullah saw. menjawab, "Engkau akan mendapatkan sebagaimana apa yang didapat oleh kaum Muslimin yang lain, dan engkau pun akan menerima seperti apa yang mereka alami?" Lalu Amir berkata lagi, "Apakah engkau akan menjadikan aku sebagai penggantimu sesudahmu?" Rasulullah saw. menjawab, "Hal tersebut bukan untukmu dan bukan untuk kaummu." Lalu mereka berdua keluar dari majelis Rasulullah saw. Setelah mereka keluar, lalu Amir berkata kepada Arbad, "Bagaimana kalau aku menyibukkan diri Muhammad dengan berbicara kepadanya, kemudian dari belakang kamu tebas dia dengan pedangmu?" Arbad setuju dengan usul tersebut, lalu keduanya kembali lagi menemui Rasulullah saw.

Sesampainya di sana Amir berkata, "Hai Muhammad! Berdirilah bersamaku, aku akan berbicara kepadamu." Kemudian Amir berbicara kepadanya, dan Arbad menghunus pedangnya; akan tetapi ketika Arbad meletakkan tangannya pada pegangan pedangnya, tiba-tiba tangannya lumpuh.

Dan Rasulullah saw. melirik kepadanya serta melihat tingkahnya itu dengan jelas, lalu beliau berlalu meninggalkan mereka. Maka setelah itu keduanya pergi, dan ketika mereka berdua sampai di kampung Ar-Raqm, lalu Allah mengutus halilintar kepada Arbad untuk menyambarnya, maka halilintar itu membunuhnya.

Kemudian turunlah firman-Nya, "Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan..."
(Q.S. Ar-Ra'ad 8)
sampai dengan firman-Nya,
"Dan Dialah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya."
(Q.S. Ar-Ra'ad 13).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 9][AYAT 11]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
10of43
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=13&tAyahNo=10&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#13:10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar