Kamis, 26 Maret 2015

[013] Ar Ra'ad Ayat 007

««•»»
Surah Ar Ra'ad 7

وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا أُنْزِلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِنْ رَبِّهِ إِنَّمَا أَنْتَ مُنْذِرٌ وَلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍ
««•»»
wayaquulu alladziina kafaruu lawlaa unzila 'alayhi aayatun min rabbihi innamaa anta mundzirun walikulli qawmin haadin
««•»»
Orang-orang yang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (kebesaran) dari Tuhannya?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.
««•»»
The faithless say, ‘Why has not some sign been sent down to him from his Lord?’ You are only a warner, and there is a guide for every people.
««•»»

Dan orang-orang kafir berkata secara ingkar: "Mengapa tidak diturunkan kepada Muhammad sesuatu tanda kebesaran dari Tuhannya seperti tongkat mukjizat yang diberikan kepada Nabi Musa dan unta kepada Nabi Saleh dan mengapa Muhammad tidak bisa menjadikan bukit Safa menjadi emas atau memindahkan bukit-bukit ini daripada kita dan diganti dengan lembah-lembah yang penuh dengan sungai-sungai yang mengalir."

Mereka menuntut yang sedemikian itu karena menyangka bahwa Alquran sendiri tidak merupakan suatu mukjizat bahkan dipandangnya sebagai kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya.

Allah swt. telah menolak tuntutan mereka itu dengan firman-Nya:
وَمَا مَنَعَنَا أَنْ نُرْسِلَ بِالْآيَاتِ إِلَّا أَنْ كَذَّبَ بِهَا الْأَوَّلُونَ
Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami) melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu.
(QS. Al-Isra': 59)

Sunnatullah telah berlaku bahwa jika tanda-tanda kekuasaan Allah telah diminta kemudian setelah tanda-tanda itu diturunkan mereka yang menuntutnya tetap membangkang dan tidak percaya, maka pasti mereka akan dimusnahkan dengan azab Allah. Allah tidak menghendaki untuk memusnahkan mereka oleh karena itu tidak menurunkan tanda-tanda mukjizat yang dituntut oleh mereka itu, karena Nabi Muhammad saw. telah diberi mukjizat yang lainnya yang menunjukkan kebenaran risalahnya.

Tugas yang pokok daripada Nabi Muhammad saw. hanya sekadar menyampaikan risalahnya seperti tugas-tugas Nabi-nabi sebelumnya, dan bukanlah tugas Nabi Muhammad saw. memenuhi usul dan permintaan kaumnya agar mereka dapat petunjuk, sebab soal penciptaan petunjuk dalam hati seseorang itu adalah semata-mata di tangan Allah dan tidak menjadi wewenang Nabi Muhammad sendiri.

Seperti diterangkan dalam firman Allah:
لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk akan tetapi Allahlah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya.
(QS. Al-Baqarah: 272)

Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan dan bagi tiap-tiap umat ada pemimpin yang memberi petunjuk kepada kebaikan. Mereka itu yang berkedudukan sebagai nabi atau ahli hikmah atau orang mujtahidin yang menggali dan merintis jalan syariat secara lebih terperinci yang mengandung unsur-unsur akhlak dan pedoman hidup yang bahagia.

Nabi Muhammad saw. menyatakan dalam sebuah hadis diambil dari kitab Tafsir juz 13, hal 73.
أصحابي كالنجوم بأيهم اقتديتم اهتديتم
Artinya:
Sahabat-sahabatku laksana bintang kepada siapa saja di antara mereka yang kamu ikuti, pasti kamu mendapat petunjuk.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan) apakah ia laki-laki atau perempuan, dan apakah kandungan itu berisi satu atau kembar dan lain sebagainya (dan apa yang kurang sempurna) kekurangan (pada kandungan rahim) tentang masa kandungan (dan apa yang lebih) daripada masa kandungan itu. (Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya) menurut kadar dan ukuran yang tidak berlebihan.
««•»»
And those who disbelieve say, ‘Why has not some sign been sent down upon him, upon Muhammad (s), from his Lord!’, the like of the staff and the [glowing] hand, or the she-camel. God, exalted be He, says: You are only a warner, one to threaten the disbelievers, for it is not your duty to bring forth signs; and for every folk there is a guide, a prophet, to guide them to their Lord with the signs that He gives him, and not what with they request.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 6][AYAT 8]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
7of43
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
\http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=13&tAyahNo=7&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#13:7

Selasa, 17 Maret 2015

[013] Ar Ra'ad Ayat 006

««•»»
Surah Ar Ra'ad 6

وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ وَقَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمُ الْمَثُلَاتُ وَإِنَّ رَبَّكَ لَذُو مَغْفِرَةٍ لِلنَّاسِ عَلَى ظُلْمِهِمْ وَإِنَّ رَبَّكَ لَشَدِيدُ الْعِقَابِ
««•»»
wayasta'jiluunaka bialssayyi-ati qabla alhasanati waqad khalat min qablihimu almatsulaatu wa-inna rabbaka ladzuu maghfiratin lilnnaasi 'alaa zhulmihim wa-inna rabbaka lasyadiidu al'iqaabi
««•»»
ereka meminta kepadamu supaya disegerakan (datangnya) siksa, sebelum (mereka meminta) kebaikan {766}, padahal telah terjadi bermacam-macam contoh siksa sebelum mereka. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan (yang luas) bagi manusia sekalipun mereka zalim, dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar sangat keras siksanya. Orang-orang musyrik dengan cara mengejek meminta kepada Nabi Muhammad s.a.w., supaya disegerakan turunnya siksa, padahal semestinya mereka lebih dahulu meminta rahmat dan keselamatan.
{766} Orang-orang musyrik dengan cara mengejek meminta kepada Nabi Muhammad s.a.w., supaya disegerakan turunnya siksa, Padahal semestinya mereka lebih dahulu meminta rahmat dan keselamatan.
««•»»
They would press you for evil sooner than for good,[1] though there have already gone by before them exemplary punishments. Indeed your Lord is forgiving to mankind despite their wrongdoing, and indeed your Lord is severe in retribution.
[1] That is, they ask you to bring about the Divine punishment with which you have threatened them, instead of pleading for Divine mercy and forgiveness.
««•»»

Setelah mereka mendustakan Rasul dalam rangka mengingkari azab pada hari kiamat, maka mereka mengingkari pula azab di dunia yang telah diancamkan oleh Rasulullah kepada mereka.

Mereka meminta kepadamu supaya disegerakan datangnya siksa yang telah diancamkan kepada mereka sebagai suatu tantangan padahal mereka itu semestinya memohon keselamatan dari turunnya azab dan mengharapkan pahala yang dijanjikan oleh Rasulullah kepada mereka di akhirat.

Dalam kenyataan mereka lebih senang meminta supaya disegerakan datangnya siksa daripada meminta kebaikan, padahal telah terjadi bermacam-macam contoh azab yang ditimpakan oleh Allah kepada umat-umat yang mendustakan Rasul-rasul-Nya sebelum mereka.

Di antara mereka ada yang dirubah rupanya menjadi kera, ada pula yang dihancurkan dengan gempa bumi dan sebagainya. Tentang keadaan mereka lebih suka menantang turunnya azab daripada meminta kebaikan,
tersebut pula dalam firman Allah:
وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
Dan (ingatlah) ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata: "Ya Allah, jika betul (Alquran) ini dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih."
(QS. Al Anfal [8]:32)

Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan yang luas terhadap dosa-dosa yang bertobat di antara hamba-hamba-Nya dan menutupi kesalahan-kesalahannya pada hari kiamat. Seandainya Allah tidak bersifat Maha Penyantun, tentu akan menyiksa manusia karena kezalimannya

seperti tersebut dalam firman-Nya:
وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِمَا كَسَبُوا مَا تَرَكَ عَلَى ظَهْرِهَا مِنْ دَابَّةٍ
Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang melata pun.
(QS. Faathir [35]:45)

Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar sangat keras siksaan-Nya terhadap orang yang mengerjakan kejahatan dan terus bergelimang dalam kesesatannya dan dosa-dosanya. Kadang-kadang ada sebagian azab yang disegerakan turunnya di dunia sebagai akibat daripada dosa-dosanya seperti terganggunya kesehatan bagi orang-orang yang membiasakan meminum minuman keras, orang-orang yang suka berjudi dijadikan orang yang bangkrut setelah tadinya menjadi orang yang kaya, dan seperti seorang koruptor yang dicopot dari kedudukannya yang tinggi karena terlibat soal korupsi dan manipulasi. Sering sekali ampunan dari Allah itu disebut-sebut berdampingan dengan adanya siksaan agar supaya seorang hamba Allah selalu berada di tengah-tengah antara khauf dan raja' (ketakutan terhadap azab Allah dan harapan atas ampunan-Nya)

seperti dalam firman Allah:
إِنَّ رَبَّكَ لَسَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. Al A'raaf [7]:167)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Ayat ini diturunkan berkenaan dengan permintaan mereka yang menginginkan disegerakannya azab; mereka kemukakan hal ini dengan nada mengejek (Mereka meminta kepadamu supaya disegerakan datangnya keburukan) yakni azab (sebelum mereka meminta kebaikan) rahmat (padahal telah terjadi bermacam-macam contoh siksa sebelum mereka) lafal matsulaat merupakan bentuk jamak dari kata tunggal al-matslah dengan wazan ats-tsamrah; artinya siksaan-siksaan yang telah menimpa orang-orang seperti mereka dari kalangan orang-orang yang mendustakan.

Mengapa mereka tidak mengambil pelajaran daripadanya? (Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar mempunyai ampunan yang luas bagi manusia sekali pun) walaupun (mereka zalim) dan jika tidak demikian, niscaya tidak akan tersisa di permukaan bumi ini makhluk yang melata di atasnya. (Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar sangat keras siksaan-Nya) terhadap orang-orang yang durhaka kepada-Nya.

««•»»
The following was revealed regarding their hastening on, out of mockery, of the chastisement: And they would have you hasten on the evil, the chastisement, rather than the good, [rather than] mercy, when there have indeed occurred before them exemplary punishments (mathulāt is the plural of mathula, similar [in pattern] to samura [pl. samurāt], ‘acacia’), that is to say, the punishments of disbelievers like them: will they not take warning from these? Truly your Lord is forgiving to mankind despite their evil-doing, for otherwise He would not have left a single creature on the face of it [the earth]; and truly your Lord is severe in retribution, against those who disobey Him.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 5][AYAT 7]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
6of43
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
\http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=13&tAyahNo=6&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#13:6